Love story.

Kalau di bab first love gue bercerita tentang betapa cintanya gue sama Ibu gue, maka di bab ini gue akan bercerita tentang perjalanan cinta gue yang tragis, tentunya selain perjalanan cinta gue sama Ibu gue.
Gue jatuh cinta untuk kedua kalinya pada saat gue berumur enam tahun. Sama seperti manusia pada umumnya, gue waktu itu masih kecil. Gue punya temen perempuan di Las Vegas, namanya Stephany Kwartstheinrogretstrombculgwotz. Panggilannya Kwartstheinrogretstrombculgwotz. #ah, iseng lo, Frank! Sengaja bikin lidah gue kepelintir lo, ya?
Kwartstheinrogretstrombculgwotz di mata gue adalah seorang wanita yang baik hati, cantik, ramah, dan juga dewasa. Umurnya waktu itu 27 tahun, cuma beda 21 tahun dari gue. #beda 21 tahun, kok cuma? Memang cinta bikin gila! Gue suka banget sama Kwartstheinrogretstrombculgwotz, tapi gue ngga tau apa dia juga punya perasaan yang sama dengan apa yang gue rasakan.
Waktu itu gue hanya bisa menyimpan rasa suka gue dalam hati. Setiap hari gue selalu memerhatikan apa yang di lakukan Kwartstheinrogretstrombculgwotz dari belakang. Diam-diam tanpa di ketahuinya gue selalu mengikutinya dari belakang. Saat ia merasa di ikuti, dan menoleh ke belakang, gue akan sembunyi sambil berdebar-debar.
Lama gue menyimpan perasaan tersebut, dan akhirnya pada suatu hari gue melakukan PDKT, alias PenDeKaTan. Sebagai anak kecil yang cerdas, gue memilih cara yang paling simple. Gue pura-pura jatuh di depannya, dan agar tampak lebih meyakinkan, gue buat aksyen berguling-guling di tanah. Dahsyat, bo… tadinya gue cuma mau berguling tiga putaran, tapi keterusan sampai gue nyungsruk ke got. Apes… apes…
Ugh… seluruh badan gue sakit-sakit akibatnya, tapi biarlah… untuk cinta segalanya akan gue lakukan. Gue tunggu reaksi Kwartstheinrogretstrombculgwotz. Setelah beberapa detik menunggu, mengapa tidak ada reaksi apa-apa? Gue lihat ke arah Kwartstheinrogretstrombculgwotz, dasar apes… ternyata dia ngga ngelihat aksyen gue tadi. Sial… sial… berarti gue harus melakukan rencana B.
“Aduh, duh.. duh.. duh… help… hep me!” teriak gue dari dalam got. Dan ternyata usaha gue ngga sia-sia, perempuan tersebut langsung lari ke arah gue sambil berujar; “Aduh… adik kecil kenapa? Jatuh, ya?” sialan, gue di bilang kecil! Tapi biarlah, ambil hikmahnya aja. Sekarang dia ngangkat gue dari dalam got. Sukses besar!!! Yes.. yes.. yes..!
“Adik kecil ikut kakak ke rumah, ya?” wuih… rasanya gue waktu itu seakan-akan mau melayang. Ngga nyangka akan sesukses ini! Tapi begitu tiba di rumahnya, dia melakukan sesuatu yang ngga gue sangka-sangka. Menurut gue pelecehan! Gimana ngga? Masa gue di mandiin sama dia! Ugh… kebayangkan malunya gue waktu itu?
Akhirnya semakin hari gue semakin akrab sama dia. Hampir tiap hari gue main ke rumahnya. Hingga pada suatu hari, gue udah rapi-rapi, bersiap-siap untuk melakukan prosesi penembakan. Semuanya udah siap. Bunga ada, rambut sudah di sisir klimis ke kanan, parfum sudah harum mewangi menempel di tubuh gue. Sip… deh. Tinggal acara puncak.
Gue tiba di rumah Kwartstheinrogretstrombculgwotz pada jam 12 malam. Gue ketuk pintu rumahnya, dan setelah pintu rumah di buka gue langsung sodorkan bunga ke hadapan Kwartstheinrogretstrombculgwotz sambil berujar; “Ini buat kamu. Kamu suka aku ngga?” langsung aja gue tembak dia.
Dia langsung tersenyum manis sambil membelai-belai rambut gue. “Oh… tentu aja, Frank. Siapa coba yang ngga suka sama anak selucu kamu? semua yang melihat kamu pasti langsung gemez…” ujarnya manja. Apakah ini artinya gue diterima? “Iya kan, Mas?” dari balik pintu keluar sesosok fampir dewasa berambut jigrak. Ia tersenyum sambil mengangguk lalu ikut-ikutan membelai rambut gue.
“O, iya. Kenalin ini calon suami aku, dia lagi main ke sini!” gleger… serasa di sambar beribu-ribu volt, gue langsung terdiam tak berdaya.
“Kamu tega Kwartstheinrogretstrombculgwotz. Tidakkah kamu sadar kalau selama ini aku menyimpan rasa padamu?” gue berlari sambil mengucurkan air mata. Air mata gue yang bening perlahan-lahan jatuh ke tanah. Gue terus berlari ngga peduli dengan keheranan yang tersirat di wajah Kwartstheinrogretstrombculgwotz dan calon suaminya. #hik hik hik… nestapa yang menyedihkan!
Susah rasanya untuk bisa melupakan Kwartstheinrogretstrombculgwotz, namun setelah berselang sepuluh tahun, akhirnya gue bisa juga melupakan perempuan tersebut. Saat itu gue udah dewasa. Gue berjanji akan bersikap lebih dewasa lagi, ngga akan melakukan hal bodoh seperti jatuh cinta dengan gadis yang 21 tahun lebih tua. Gue ngga akan terjebak ke lubang yang sama untuk kedua kalinya, ucap gue dalam hati.
Sekali janji, tetap janji. Sebagai fampir yang amanah, mawaddah, dan warahmah, gue ngga akan pernah melanggar janji. Dan benar aja, pada saat gue jatuh cinta untuk yang ke tiga kalinya, gue ngga jatuh cinta dengan wanita yang 21 tahun lebih tua. Gue jatuh cinta dengan orang yang masih ada hubungan darah dengan gadis yang dulu pernah gue cintai, Kwartstheinrogretstrombculgwotz. Ya, gue jatuh cinta dengan anak ke tiga Kwartstheinrogretstrombculgwotz yang masih berumur lima tahun. #benar-benar fampir yang amanah, mawaddah, warahmah!
Gue ngga salah, kan? Gue ngga jatuh ke lobang yang sama, kok! #iya, tapi ke lobang yang beda. Meskipun lobang yang beda, sekali lobang tetap aja lobang. $Lo udah jatuh ke kesalahan yang beda, tapi agak-agak mirip. Biarlah… tak dapat Ibunya, anaknya pun jadi, hehehe…
Sebagai bukti tanda cinta kasih gue padanya, setiap hari gue selalu datang padanya untuk sekedar bermain bersama atau memberinya permen lollipop untuk cemilan. Setelah beberapa lama PDKT dan gue merasa sudah siap mental bila nanti di tolak, akhirnya gue tembak juga cewek idaman gue itu.
“Aku sayang sama kamu. Kamu sayang ngga sama aku?” tanya gue serius sambil menatap matanya dalam.
“Sayang, sayang… banget. Aku sayang banget sama Mas, Franky!” oh… dia manggil gue Mas. Mesra banget… tapi tunggu dulu, perasaan ni anak dari lahir juga manggil gue Mas. Ah, mungkin dia emang udah sayang sama gue dari lahir! “Mas Franky baik banget sama aku!” lanjutnya.
“Kamu mau ngga jadi pacar aku?” tembak gue langsung. Wajahnya langsung merah merona sekaligus bingung, entah apa yang di pikirkannya. Tapi tiba-tiba telinga gue terasa seakan-akan di tarik.
“You crazy!” ternyata bokapnya marah-marah sambil ngejewer telinga gue. Oh… inikah yang di namakan cinta terlarang? Haruskah gue kawin lari? Atau kalau bisa, gue mau aja kawin sirih!
Ternyata cinta memang butuh perjuangan. Tidak sedikit kisah cinta yang terhambat hanya karna tidak adanya dedikasi dari orang tua, termasuk kisah cinta gue. #itu bukannya orang tua ngga punya dedikasi, tapi dia cuma sayang anak! Dasar dodol! Berarti gue harus berjuang lebih giat lagi! Pantang mundur walau selangkah, pantang surut walau sejenak.
Akhirnya, pada suatu siang, saat fampir lainnya tengah tertidur, diam-diam gue menyambangi rumah Kwartstheinrogretstrombculgwotz untuk mengajak anaknya kawin lari. Setelah menelusuri setiap sudut rumah, akhirnya gue menemukan pujaan hati gue tengah terlelap di kamarnya. Perlahan gue gendong dia, lalu gue bawa kabur dia dari rumahnya. Dan pada keesokan harinya…
Keesokan harinya gue masuk penjara khusus fampir dengan tuduhan membawa kabur anak orang dengan modus penculikan dan perdagangan balita. Sekejam itukah tuduhan mereka pada gue yang mencintai anaknya? Memang dunia kadang tak adil, hik hik hik…
Tapi gue adalah fampir yang cerdas dan bijak, yang selalu melihat setiap masalah dari sisi baiknya. Gue ngga bisa menyalahkan siapa-siapa karna kisah cinta gue yang tragis, jadi gue mencoba untuk mengambil hikmahnya. Dan setelah gue telusuri apa hikmah dari musibah yang selalu melanda cinta gue, gue temukan alasan yang paling rasional. Gue pernah berjanji pada diri gue sendiri untuk tidak akan membiarkan siapapun mengisi hati gue hingga cinta gue pada orang itu melebihi cinta gue pada Ibu gue. Dan dengan tragisnya kisah cinta gue, jadilah hingga sekarang ngga ada yang bisa menggantikan Ibu gue di hati gue.
Sebenarnya gue di Indonesia ini juga punya pacar, namanya susi. Susi adalah suster ngesot yang pendiam, kalem, dan ngga neko-neko. Gue udah jadian lumayan lama sama dia, tapi setiap gue mau pacaran, selalu ada penghambat. Apakah itu? Begini ceritanya;
Susi adalah seorang suster ngesot yang baik hati. Setiap ada orang yang melahirkan pada malam hari, dan suster yang ada di rumah sakit tersebut sedang sibuk. Maka ia akan membantu persalinan orang tersebut. Tapi kalian tau sendiri, setiap orang yang di Bantu persalinannya oleh susi, pasti langsung pingsan sebab melihat yang membantunya adalah suster ngesot, khi khi khi…
Setiap kali gue menyambangi tempat kerja susi di sebuah rumah sakit yang ngga jauh dari kosan gue, selalu saja ada yang menghalangi gue. Pernah pada suatu malam gue udah berhasil ngajak susi berduaan. Gue mulai melancarkan aksi jitu gue. Setelah gue kasih dia bunga, gue pegang tangannya. Namun tidak berselang lama dari bawah kasur muncul sesosok bayangan hitam yang berkelebat.
Gue tetap megang tangan susi, lalu gue bertanya padanya apakah ada suster ngesot lainnya di sini? Dan dia menggeleng dengan anggunnya. Lalu siapakah yang berada di bawah kasur tersebut? Gue mulai merinding. Bayangan tersebut mengesot semakin mendekati gue. Dan perlahan gue bisa melihat rambutnya yang… yang… yang… yang botak, sodara-sodara sekalian!
“Astaghfirullah, Franky! La’ takhrobuzzinnah! Janganlah engkau mendekati zinnah, sesungguhnya zinah itu adalah perbuatan keji!” huf… gue sangkain ada suster ngesot yang kejepit tempat tidur. Ngga taunya cuma tuyul ngesot yang pinter ceramah! Umar.. Umar… aya-aya wae!
SHARE

Ansari Milah Ibrahim

Hi. I’m Designer of Ansorpunya.blogspot.com. I’m graduate from Khairul Bariyyah Islamic Boarding School and Gunadarma University, Java Programmer, Pro Evolution Soccer Player, Dreamer, IELTS score Hunter, Scholarship Hunter, Writer and I am not sure who I’m actually. Just inspired to make things looks better and better.

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :