Kesenggangan sosial dan dunia kampus
Dalam menjalani kehidupan sehari-hari di kampus “J1” Gunadarma, saya melihat banyak sekali lapisan-lapisan sosial di antara satu mahasiswa dengan mahasiswa lainnya. Jangankan melihat ke ruang yang luas seperti dunia kampus, melihat ke dalam kelas saya sendiri, 1ia21, saya sudah dapat melihat beberapa lapisan sosial. Untuk lebih jelasnya mari kita membahas terlebih dahulu apa yang di maksud lapisan sosial. Lapisan sosial menurut http://vinicgilang.blogspot.com adalah:
terbentuknya masyarakat, yang terdiri dari berbagai latar belakang dan kelompok sosial yang berstatus.
masyarakat dan ndividu adalah komplemeter dapat di lihat dalam kenyataan bahwa:
a. manusia di pengaruhi oleh masyarakat demi pembentukan pribadinya.
b. individu mempengaruhi masyarakat dan bahkan menyebabkan strarifikasisosial.
Menurut Pitirim A.Sorokin, Bahwa “Pelapisan Masyarakat adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat (hierarchis)”.
Sedangkan menurut Theodorson dkk, didalam Dictionary of Sociology, bahwa “Pelapisan Masyarakat berarti jenjang status dan peranan yang relatif permanent yang terdapat didalam sistem sosial (dari kelompok kecil sampai ke masyarakat) di dalam pembedaan hak, pengaruh, dan kekuasaan. Masyarakat yang berstratifikasi sering dilukiskan sebagai suatu kerucut atau piramida, dimana lapisan bawah adalah paling lebar dan lapisan ini menyempit ke atas.
pelapisan masyarakat adalah perbedaan penduduk / masyarakat ke dalam kelas – kelas yang tersusun secara bertingkat.
pelapisan masyarakat adlaah jenjang status dan peranan yang relatif permanen yang terdapat dalam sistem sosial di dalam hal perbedaan hak pegaruh dan keluasan yang sering di gambar kan.
Lalu apa yang menyebabkan terbentuknya lapisan sosial? Menurut http://sosiologi-sosiologixavega.blogspot.com , penyebab terjadinya lapisan sosial adalah:
Faktor-faktor penyebab Terbentuknya lapisan sosial dalam masyarakat didukung oleh:
a. Perbedaan ras dan kebudayaan
b. Adanya spesialisasi dalam bidang pekerjaan.
c. Adanya kelangkaan dalam masyarakat menyangkut pembagian hak dan kewajiban.
Sedangkan menurut http://wikipedia.co.id, penyebab terbentuknya lapisan sosial di dasari oleh beberapa tolah ukur, yaitu:
Ukuran kekayaan
Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, pa tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja.
Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan kekayaan.
Ukuran kehormatan
Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur.
Ukuran ilmu pengetahuan
Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar profesional seperti profesor. Namun sering timbul akibat-akibat negatif dari kondisi ini jika gelar-gelar yang disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yang dikuasainya, sehingga banyak orang yang berusaha dengan cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh gelar kesarjanaan, misalnya dengan membeli skripsi, menyuap, ijazah palsu dan seterusnya.
Nah, dari penjelasan di atas saya dapat memahami mengapa di kampus saya bisa terdapat berbagai lapisan masyarakat, jelas saja bila mengingat masing-masing mahasiswa memiliki ukuran kekayaan, ukuran kehormatan dan ukuran ilmu pengetahuan yang berbeda. Biasanya hal tersebut akan menimbulkan dampak negativ, namun bila kita mampu memenejnya dengan tepat, tentu perbedaan itu bukan masalah lagi. Seperti kata pepatah bahwa perbedaan itu adalah sebuah anugrah!!!
By: Ansari Milah Ibrahim
1 komentar :
hallo ansor
Posting Komentar